Pengertian Inflasi, Deflasi, Penyebab dan Cara Mengatasi Inflasi

Advertisements
Advertisements

Pengertian Inflasi

Inflasi dapat didefinisikan sebagai kecenderungan naiknya harga barang pada umumnya secara terus – menerus akibat ketidakseimbangan anatara arus barang dan arus uang

Ciri – ciri inflasi yaitu :

a. Harga barang pada umumnya dalam keadaan naik terus menerus
b. Jumlah uang yang beredar melebihi kebutuhan
c. Jumlah barang relative sedikit
d. Nilai uang (daya beli uang) turun

Pengertian Inflasi, Deflasi, Penyebab dan Cara Mengatasi Inflasi

Faktor – Faktor Penyebab Timbulnya Inflasi

Faktor utama penyebab naiknya harga secara terus – menerus (inflasi) adalah :
a. Jumlah uang yang beredar lebih banyak dari pada jumlah barang
b. Jumlah uang yang beredar menjadi lebih besar karena percetakan uang baru oleh pemerintah (apabila pemerintah menganut APBN yang deficit dalam menghilanglan pinjaman luar negeri)
c. Desakan golongan masyarakat tertentu untuk memperoleh kredit murah sehingga jumlah kredit yang harus disediakan melebihi jumlah yang bisa menjaga kestabilan harga
d. Adanya ekspor impor, tabungan, investasi, penerimaan, dan pengeluaran Negara.

Teori Inflasi

Secara garis besar, teori inflasi dibago menjadi tiga kelompok yang masing – masing menyoroti aspek –aspek tertentu dari proses inflasi

a. Teori Kuantitas

Teori ini menyoroti proses terjadinya inflasi yang diakibatkan oleh :
1. Jumlah uang yang beredarbertambah
2. Psikologis (harapan) masyarakat mengenai kenaikan harga di masa mendatang yang akan memunculkan tiga kemungkinan, yaitu :
> Masyarakat tidak berharap harga naik untuk masa yang akan dating sehingga sebagian penerimaan pendapatan disimpan. Akibatnya harga tidak naik lagi, tetapi ini justru awal munculnya inflasi
> Masyarakati mulai sadar ada inflasi sehingga penambahan jumlah uang tidak lagi disimpan, tetapi digunakan untuk membeli barang. Ini berarti ada kenaikan permintaan sehingga harga – harga akan naik
> terjadinya pada keadaan hiperinflasi (inflasi yang sudah parah). Masyarakat mulai kehilangan kepercayaan terhadap nilai uang yang dimiliki karena harga barang terus naik

b. Teori Keynes

Inflasi terjadi karena masyakakat ingin hidup diluar batas kemampuan ekonominya. Proses inflasi ini terjadi sebagai proses perebutan bagian rezeki diantara kelompok masyarakat yang menginginkan bagian yang lebih besar daripada yang disediakan oleh masyarakat tersebut (permintaan melebihi penawaran). Di sinilah muncul celah inflasi (inflationary gap)

c. Teori Strukturalis

Teori ini menyoroti sebab – sebab munculnya inflasi yang berasal dari kekakuan struktur ekonomi terutama yang terjadi di Negara berkembang, ada dua kekakuan yang utama pada struktur ekonomi Negara berkembang yang dapat menyebabkan inflasi yaitu :
1. Kekakuan (tidak elastis) penerimaan ekspor
Yaitu nilai penerimaan ekspor senantiasa lebih lamban daripada nilai impor
2. Kekakuan (tidak elastis) Penawaran bahan makanan
Penawaran bahan makanan lebih lambat daripada pertambahan jumlah penduduk dan pendapatan perkapita sehingga harga bahan makanan naik melebihi kenaikan harga barang lainnya.

Penggolongan Inflasi

Inflasi dapat digolongkan berdasarkan hal – hal berikut ini :

a. Tingkat keparahan inflasi

1. Inflasi Ringan : dibawah 10% setahun
2. Inflasi Sedang : antara 10% - 30% setahun
3. Inflasi Berat : antara 30% - 100% setahun
4. Hiperinflasi : di atas 100% setahun

a. Sebab – Sebab Timbulnya Inflasi

1. Inflasi karena dorongan permintaan (demand push inflation) adalah inflasi yang disebabkan oleh permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa yang terlalu tinggi
2. Inflasi karena dorongan biaya produksi (cost push inflation) adalah inflasi yang disebabkan oleh kenaikan biaya produksi yang disebut juga inflasi penawaran (supply inflation)
3. Asal terjadi inflasi
1. Domestic inflation adalah yang berasal dari dalam negeri tanpa adanya pengaruh dari Negara lain (luar negeri)
2. Imported inflation adalah inflasi yang berasal dari luar negeri atau pengaruh dari Negara lain

Dampak Inflasi 

Inflasi merupakan penyakit ekonomi yang memiliki dampak negative bagi perekonomian, antara lain :
a. Naiknya harga barang menyebabkan masyarakat yang berpenghasilan tetap memiliki daya beli yang semakin menurun (redistribusi pendapatan)
b. Inflasi menyebabkan perubahan pada struktur permintaan masyarakat yang berakibat pada penurunan efisiensi ekonomi dalam dalam penggunaan factor – factor produksi
c. Inflasi menyebabkan perubahan output (hasil produksi) dan kesempatan kerja dalam masyarakat
d. Inflasi menimbulkan pengangguran sebagai akibat dari kelesuan dunia usaha
e. Inflasi menyebabkan harga barang impor lebih murah, ekspor terhambat, dan neraca pembayaran mengalami deficit

Bagi masyarakat, inflasi ada yang berdampak merugikan dan ada yang menguntungkan.
Golongan yang dirugikan yaitu :
a. Masyarakat yang berpendapatan tetap
b. Masyarakat yang menyimpan kekayaan dalam bentuk uang atau yang menabung di rumah
c. Orang yang memberi pinjaman (kreditor)

Golongan yang diuntungkan yaitu :
a. Orang yang persentasi pendapatannya naik melebihi presentasi kenaikan inflasi
b. Orang yang memiliki kekayaan tetap bukan dalam bentuk uang tunai, melainkan dalam bentuk barang atau emas
c. Buruh yang tergabung dalam serikat kerja yang kuat, yang dapat menuntut uapah naik melebihi naiknya inflasi

Cara Mengatasi Inflasi

Inflasi terjadi karena jumlah uang yang beredar melebihi jumlah barang yang dibutuhkan, secara teoritis, untuk mengatasi inflasi adalah dngan cara mengendalikan jumlah uang yang beredar. Ada tiga kebijakan yang dapat ditempuh guna mengendalikan laju inflasi, yaitu :

a. Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah bagian dari politik bank sentral yang berusaha mempengaruhi jumlah uang yang beredar, dengan cara :
1. Menaikkan suku bunga deposito (politik diskonto)
2. Menjual surat berharga berupa sertifikat Bank Indonesia (Politik Pasar Terbuka)
3. Menaikkan cadangan kas pada bank – bank umum (cash ratio)
4. Mengawasi pemberian kredit secara selektif

b. Kebijakan Fiskal

Kebijakan Fiskal (pajak) yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengendalikan uang yang beredar dapat dilakukan dngan cara :
1. Mengurangi pengeluaran pemerintah
2. Menaikkan pajak
3. Mengadakan pinjaman pemerintah

c. Kebijakan riil

Kebijakan riil adalah kebijakan nonmoneter dan nonfiskal untuk mengatasi inflasi yang dilakukan dengan cara :
1. Menaikkan hasil produksi
2. Kebijakan upah
3. Pengawasan harga dan distribusi barang

Devaluasi, Revaluasi, Deflasi, Apresiasi, dan Depresiasi

a. Devaluasi
Devaluasi adalah kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang sendiri terhadap mata uang asing dengan sengaja. Tujuannya adalah agar ekspor meningkat dan neraca pembayaran yang tidak seimbang dapat diperbaiki (menjadi surplus)
b. Revaluasi
Revaluasi adalh lawan dari devaluasi, yaitu kebijakan pemerintah untuk menikkan kembali nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing setelah mengalami penurunan
c. Deflasi
Deflasi merupakan lawan dari istilah inflasi, deflasi adalah suatu keadaan ketika jumlah barang yang beredar melebihi jumlah uang yang beredar sehingga harga – harga barang dalam keadaan turun dan nilai mata uang dalam keadaan naik
d. Apresiasi
Apresiasi adalah suatu keadaan dimana nilai mata uang dalam negeri naik terhadap valuta asing yang terjadi di pasar valuta asing tanpa kebijakan pemerintah
e. Depresiasi
Depresiasi adalah keadaan dimana nilai mata uang dalam negeri turun terhadap valuta asing dengan tidak sengaja.
Advertisements

Post a Comment

=> Silahkan berkomentar sesuai topik artikel
=> Komentar dengan link tidak akan dipublish

Previous Post Next Post