Advertisements
Advertisements
Hai sahabat materipraktis.com tepat pada hari ini tanggal 28 Oktober 2016 kita peringati hari Sumpah Pemuda, 88 tahun yang lalu pemuda - pemudi indonesia mengikrarkan sumpah pemuda sekaligus sebagai landasan perjuangan untuk mencapai indonesia merdeka, maka dari itu mari sebagai pemuda indonesia sebagai penerus perjuangan kita tingkatkan persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia. untuk mengingat dan memahami latar belakang dan sejarah sumpah pemuda materipraktis.com pada hari ini khusus akan membahas lahirnya Sumpah Pemuda.
Tujuan dari kongres tersebut adalah, membentuk badan sentral, memajukan paham persatuan kebangsaan, dan mempererat hubungan diantara semua perkumpulan pemuda kebangsaan. karena rasa kedaerahan masih kuat maka usaha untuk menyatukan organisasi pemuda tidak membawa hasil, namun demikian kongres telah memperkuat cita - cita indonesia bersatu, tidak berhenti disitu pada tanggal 15 Agustus 1926 mengadakan konferensi lanjutan
Penyelenggaraan kongres pemuda II mengadakan tiga kali rapat, rapat dilakukan digedung Katholik jonglingen bond di waterlooperin, rapat ke II tanggal 28 oktober 1928 pagi digedung Oost java Bioscoop di Koningsplein Noord dan rapat ke III (rapat terakhir) pada tanggal 28 oktober 1928 malam di gedung indonesische Clubhuis kramat 106 jakarta, dalam rapat ini disetujui usul revolusi yang dirancang oleh muhammad yamin, yakni sumpah pemuda, yang berisi satu bangsa, satu nusa, dan satu bahasa indonesia, rapat dihadiri oleh sekitar 750 orang yang terdiri dari wakil - wakil perkumpulan pemuda.
Susunan Panitia Konres Pemuda II sebagai berikut :
Ketua : Sugondo Joyopuspito (PPPI)
Wakil Ketua : Joko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)
Bendahara : Amir Syarifuddin (Jong Batak Bond)
Pembantu I : Johan Muh. Cai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : Kocosungkono (Pemuda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : J. Leimena (Jong Ambon)
Pembantu V : Rohyani (Pemuda Kaum Betawi)
Kongres berhasil menetapkan ikrar atau sumpah pemuda yang selanjutnya menjadi landasan perjuangan untuk mencapai indonesia merdeka, oleh karena itu pada malam penutupan kongres, untuk pertama kali di diperdengarkan lagu indonesia raya oleh pengubahnya, W.R Supratman. ia menyanyikan lagu tersebut dengan menggunakan biola karena jika dinyanyikan dengan syairnya kemungkinan akan dilarang polisi, sejak saat itu lagu indonesia raya diakui sebagai lagu kebangsaan oleh PNI, PPKI, Indonesia Muda, dan hampir semua perkumpulan pemuda.
Kongres pemuda II ini berhasil membuat keputusan penting seperti berikut :
1. Mengikrarkan Sumpah Pemuda
2. Merah putih diakui sebagai bendera nasional
3. Indonesia Raya diakui sebagai lagu kebangsaan
4. Semua organisasi pemuda dilebur dalam satu wadah, yakni indonesia muda (1930)
Untuk mengenang peristiwa tersebut, maka setiap tanggal 28 oktober diperingati sebagai hari sumpah pemuda, selain dari itu peristiwa sumpah pemuda merupakan puncak perjuangan pergerakan nasional indonesia.
Ekstra : Lagu "indonesia Raya" W.R Supratman pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya. pahlawan kelahiran jakarta, 19 Maret 1903 ini untuk pertama kalinya menciptakan lagu kebangsaan setelah membaca sebuat tulisan di majalah timbul yang berisi ajakan untuk menciptakan lahu kebangsaan, lagu Indonesia Raya, kemudian tercipta pada tahun 1924. sebenarnya lagu tersebut telah lebih dulu sering dinyanyikan oleh para pandu (Pramuka) di jakarta secara terbatas, namun lagu itu akhirnya dikumandangkan secara luas di depan kongres pemuda yang berlangsung di jakarta 28 oktober 1928
source image : google doodle 28 oktober 2016
Kongres Pemuda
I. Kongres Pemuda I
Berawal dari kongres pemuda I yang bertujuan mewujudkan semangat persatuan para pemuda dalam wadah nasionalisme, para pelajar dan mahasiswa dari beberapa organisasi mulai bergabung dalam satu wadah bersama, yaitu Perhimpunan Pelajar - Pelajar Indonesia (PPPI) yang didirikan pada tahun 1926 anggota terbanyaknya dari mahasiswa fakultas hukum, teknik dan kedokteran dari bandung dan jakarta, maka untuk merealisasikan semanagat persatuan dalam wadah nasionalisme mereka mengadakan kongres pemuda I pada bulan mei 1926 dijakarta yang dipimpin oleh Moh. Tabrani dari jong java, anggotanya Jamaluddin Adi Negoro dari jong sumatranen Bond, dan bendahara suwarso, anggotanya Bahder Johan (Jong Sumatra Bond), Jan Toule Soulemwire, Paul Pinontoan, Hamami, Sanusi Pane, dan SarbiniTujuan dari kongres tersebut adalah, membentuk badan sentral, memajukan paham persatuan kebangsaan, dan mempererat hubungan diantara semua perkumpulan pemuda kebangsaan. karena rasa kedaerahan masih kuat maka usaha untuk menyatukan organisasi pemuda tidak membawa hasil, namun demikian kongres telah memperkuat cita - cita indonesia bersatu, tidak berhenti disitu pada tanggal 15 Agustus 1926 mengadakan konferensi lanjutan
II. Kongres Pemuda II
Para pemuda memegang peran yang aktif dalam kongres pemuda indonesia II, mereka mengambil inisiatif untuk melakukan kongres, pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 berlokasi dijakarta, kongres ini dihadiri Jong Java, Jong Sumaren Bong, Jong islaminten bond, jong ambon, dan jon batak, mereka menggelarkan semangat kebangsaan, atau nasionalisme indonesia yang berasaskan persatuan, serta bertujuan untuk memperluas ide persatuan indonesia dikalangan perkumpulan pemuda.Penyelenggaraan kongres pemuda II mengadakan tiga kali rapat, rapat dilakukan digedung Katholik jonglingen bond di waterlooperin, rapat ke II tanggal 28 oktober 1928 pagi digedung Oost java Bioscoop di Koningsplein Noord dan rapat ke III (rapat terakhir) pada tanggal 28 oktober 1928 malam di gedung indonesische Clubhuis kramat 106 jakarta, dalam rapat ini disetujui usul revolusi yang dirancang oleh muhammad yamin, yakni sumpah pemuda, yang berisi satu bangsa, satu nusa, dan satu bahasa indonesia, rapat dihadiri oleh sekitar 750 orang yang terdiri dari wakil - wakil perkumpulan pemuda.
Susunan Panitia Konres Pemuda II sebagai berikut :
Ketua : Sugondo Joyopuspito (PPPI)
Wakil Ketua : Joko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)
Bendahara : Amir Syarifuddin (Jong Batak Bond)
Pembantu I : Johan Muh. Cai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : Kocosungkono (Pemuda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : J. Leimena (Jong Ambon)
Pembantu V : Rohyani (Pemuda Kaum Betawi)
Kongres berhasil menetapkan ikrar atau sumpah pemuda yang selanjutnya menjadi landasan perjuangan untuk mencapai indonesia merdeka, oleh karena itu pada malam penutupan kongres, untuk pertama kali di diperdengarkan lagu indonesia raya oleh pengubahnya, W.R Supratman. ia menyanyikan lagu tersebut dengan menggunakan biola karena jika dinyanyikan dengan syairnya kemungkinan akan dilarang polisi, sejak saat itu lagu indonesia raya diakui sebagai lagu kebangsaan oleh PNI, PPKI, Indonesia Muda, dan hampir semua perkumpulan pemuda.
Kongres pemuda II ini berhasil membuat keputusan penting seperti berikut :
1. Mengikrarkan Sumpah Pemuda
2. Merah putih diakui sebagai bendera nasional
3. Indonesia Raya diakui sebagai lagu kebangsaan
4. Semua organisasi pemuda dilebur dalam satu wadah, yakni indonesia muda (1930)
Untuk mengenang peristiwa tersebut, maka setiap tanggal 28 oktober diperingati sebagai hari sumpah pemuda, selain dari itu peristiwa sumpah pemuda merupakan puncak perjuangan pergerakan nasional indonesia.
Ekstra : Lagu "indonesia Raya" W.R Supratman pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya. pahlawan kelahiran jakarta, 19 Maret 1903 ini untuk pertama kalinya menciptakan lagu kebangsaan setelah membaca sebuat tulisan di majalah timbul yang berisi ajakan untuk menciptakan lahu kebangsaan, lagu Indonesia Raya, kemudian tercipta pada tahun 1924. sebenarnya lagu tersebut telah lebih dulu sering dinyanyikan oleh para pandu (Pramuka) di jakarta secara terbatas, namun lagu itu akhirnya dikumandangkan secara luas di depan kongres pemuda yang berlangsung di jakarta 28 oktober 1928
Advertisements
Post a Comment
=> Silahkan berkomentar sesuai topik artikel
=> Komentar dengan link tidak akan dipublish