Kisah Sejarah dan Profil Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga)

Advertisements
Advertisements
materipaktis.com | Raden Mas Syahid atau Sunan Kalijaga (Tuban akhir abad ke 14 – demak pertengahan abad ke - 15), Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga) dikenan dengan panggilan sunan kalijaga, beliau juga dijuluki syeh Malaya, ayahnya bernama Raden Sahur Tumenggung Wilatikta yang menjadi bupati tuban, sedangkan ibunya bernama dewi nawang rum, sebutan kalijaga menurut sebagian riwayat berasal dari rangkaian bahasa arab “qodi zaka” yang artinya pelaksana dan membersihkan, menurut pendapat masyarakat jawa memberikan arti kata qadizaka dengan kalijaga, yang berarti pemimpin atau pelaksana yang menegakkan kesucian dan kebersihan


Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga) dikenal sebagai seorang wali yang berjiwa besar, bepandangan luas, berpikiran tajam, intelek, cerdas, kreatif, dinamis, serta berasal dari suku jawa asli, dalam menyebaran misi dakwahnya, Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga) tidak menetap disuatu daerah, Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga) senantiasa berkeliling dari satu daerah ke daerah lain, sehingga wilayah dakwah Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga) sangat luas. Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga) dianggap mampu menerapkan system dakwah yang cerdas dan actual, banyak orang dari golongan bangsawan dan cendekiawan memberikan hormat dan simpati terhadapnya, Raden Mas Syahid mempunyai gaya dakwah yang mudah diterima sehingga Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga) dikenal dan dihormati juga oleh lapisan masyarakat awam, metode dakwah yang diterapkan sunan kalijaga bisa dengan mudah diterima oleh semua kalangan masyarakat, mulai rakyat bawah hingga kalangan atas bahkan para penguasa.

julukan sunan kalijaga, biografi sunan kalijaga, ajaran sunan kalijaga, dakwah sunan kalijaga

Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga) juga terkenal sebagai seorang negarawan dan menjadi arsitek system pemerintahan jawa, system kabupaten yang berkembang pada masa sekarang dan telah diterapkan secara nasional sebagai wujud gagasan sunan kalijaga, Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga) memiliki pengaruh besar dalam kesultanan demak bintoro, raden fatah sangat menghormati berbagai nasihat dab petunjuk sunan kalijaga. Dalam struktur pemerintahan demak, disamping sabagai ulama dan da’I sunan kalijaga juga menjadi penasihat pribadi sultan, dan atas jasa – jasanya, raden fatah sebagai Sultan Demak memberi hadiah sebidang tanah di sebelah tenggara demak sebagai desa perdikan (bebas pajak) yang persembahkan bagi ahli waris dan keturunan Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga)

Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga) sebagai orang yang paling berjasa menggunakan pendekatan kultural dalam berdakwah, termasuk diantaranya wayang dan gamelan sebagai media dakwah. Sunan kalijaga mengarang berbagai cerita wayang yang islami. Khususnya yang bertemakan akhlak atau budi pekerti. Hobi masyarakat jawa terhadap wayang dapat dimanfaatkan sunan kalijaga sebagai media menyebarkan dakwah islam

Disamping itu Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga) juga terkenal sebagai seniman dan amat berjasa dalam seni suara, seni ukur, kesusastraan seni busana, dan seni pahat, salah satu hasil karya sunan kalijaga adalah dalam seni batik, corak batik yang diberi motif burung merupakan buah karya sunan kalijaga. Burung dalam bahasa kawi disebut kukula, kata tersebut ditulis dalam bahasa arab menjadi qu artinya jagalah dan qila artinya diucapkan dan bila digabungkan maka maksudnya adalah “peliharalah ucapanmu sebaik – baiknya” yang menjadi salah satu ajaran etnik sunan kalijaga melaui corak batik

Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga) meninggal pada pertengahan abad ke – 15 dan makamnya ada di desa kadilangu, demak jawa tengah.
Advertisements

Post a Comment

=> Silahkan berkomentar sesuai topik artikel
=> Komentar dengan link tidak akan dipublish

أحدث أقدم